Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Ciri dan Dampaknya – Apakah Anda pernah mendengan istilan tentang chauvinisme. Pada kesepatan kali ini Studi News akan menjelaskan tentang pengertian dari chauvinisme yang meliputi sejarah, ciri dan dampakyang ditimbulkannya.
Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Ciri dan Dampaknya
Mari kita bahas terlebih dahulu mengenai pengertian chauvinisme.
Pengertian Chauvinisme
Chauvinisme yaitu salah satu paham yang mengajarkan tentang rasa cinta, dan loyalitas atau kesetiaan terhadap tanah air dan bangsa dengan cara berlebihan serta tanpa adanya mempertimbangkan pandangan orang lain sebagai alternatif.
Maka dari itu paham Chauvinisme juga disebut dengan Sauvinisme atau sovinisme. Paham ini tidak diperbolehkan di Indonesia sebab hal ini bertentangan dengan Pancasila, yaitu pada sila ke-3, Persatuan Indonesia.
Meskipun bentuk dari rasa cinta tanah air, paham Chauvisnisme justru juga lebih cenderung menimbulkan perpecahan di masyarakat serta mengakibatkan untuk terjadinya pemberontakan atau tindakan makar bahkan melanggar Hak Asasi Manusia.
Pengertian Chauvinisme Menurut Para Ahli
Berikut adalah definisi chauvinisme yang dikemukakan oleh para pakarnya
1. St-Times
Chauvinisme merupakan rasa cinta tanah air yang secara berlebihan dengan mengagung-agungkan bangsa sendiri, serta merendahkan bangsa lain.
2. Inoviana
Chauvinisme meruakan istilah yang merujuk pada kesetiaan yang ekstrim kepada suatu pihak tanpa mau mempertimbangkan pandangan alternative dari pihak lain.
3. Wikipedia
Chauvinisme yaitu bentuk ajaran tentang cinta terhadap tanah air yang dilakukan secara berlebih-lebihan.
4. Mirandalaurensi
Chauvinisme adalah salah satu tindakan yang mengaung-agungkan negaranya namun menganggap remeh negara lain. Ciri dari chauvinisme yaitu suka menghina terhadap negara lainnya.
Ciri – Ciri Chauvinisme
- Fanatik terhadap negara
- Pemimpin negara yang revolusionis dan diktatoris
- Diperlukan tidak menyenangkan
- Dipergunakan dalam melancarkan tujuan tertentu
- Menganggap rendah bangsa lain
- Membenci bangsa berdaulat lainnya
Dampak Positif Chauvisnime
Dampak popsitiv dari paham chauvinisme yaitu dapat mempersatukan masyarakat di suatu negara menjadi satu kesatuan yang tunduk terhadap pemerintahnya.
Dampak Negatif Chavisnisme
- Menimbulkan perpecahan, pertikaian, hingga peperangan terhadap bangsa dan negara.
- Rusaknya perdamaian dunia yang sebelumnya telah terjalin dengan baik.
- Menimbulkan gangguan dalam pembangunan senan menutup diri terhadap negara lain.
- Untuk penganutnya menjadi orang yang lebih tertutup serta sulit untuk bersosialisasi terhadap orang lain.
- Biasanya para penganut Chauvinisme melupakan keberadaan Tuhan yang mana meruakan pencipta alam semesta.
- Chauvisnisme lebih cenderung untuk membuat seseorang selalu beranggapan negatif kepada bangsa lain dalam berbagai aspek.
Sejarah Chauvinisme
Kata chauvinisme sendiri berasal dari seorang tokoh figur fiktif yang bernama Nicolas Chauvin ia adalah seorang tentara yang setia dari Napoleon Bonaparte. Meskipun Napoleon kalah dan dibuang, namun Chauvin masih tetap setia. Hingga arti dan istilah chauvinisme berkonse dari nama chauvin.
Berdasarkan konsep diatas, chauvinisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang lebih cenderung bersikap loyal atau pandangan kesetiaan seseorang dalam suatu hal.
Sehingga hal ini dapat memunculkan berbagai jenis chauvinisme seperti chauvisme nasionalisme, yaitu suatu paham yang percaya terhadap negaranya sampai ia rela untuk berkorban.
Negara yang Pernah Menerapkan Paham Chauvinisme
1. Jerman
Negara Jerman merupakan negara yang pernah menganut ideologi atau paham chauvinisme. Yang notabene nya memiliki pemimpin yang kejam, memusuhi para kaum yahudi, kaku, serta anak cacat kaum kembar. Sehingga hal ini dapat memunculkan dan memicu untuk terjadinya perang dunia I yang di pimpin oleh seng diktator Adolf Hitler.
2. Jepang
Negara Jepang adalah salah satu negara yang memiliki percepatan untuk membangkitkan negaranya yang sebelumnya telah dijatuhi bom atom serta juga tsunami. Jepang juga pernah dipimpin olrh seseorang yang memiliki paham chauvinisme yaitu Tenno Haika yang mana ia menganggap bahwa negara lain itu tidak lebih baik dari negaranya.
3. Italia
Negara Italia juga memiliki sejarah yang cukup unik. Sebuah negara yang merupakan pelopor dari beberapa nama parfum dan menjadi kiblat fashion dunia ini, juga pernah di pimpin oleh B Mussolini. Negara Italia menganggap negara lain sebagai negara peniru dan tidak mampunyai kreatif sehingga Italiaa memiliki paham Chauvinisme yang di kenal sombong serta juga kaku.
Demikianlah penjelasan terlengkap tentang Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Ciri dan Dampaknya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Terima Kasih.