Pengertian Keanekaragaman Hayati, Pembagian dan Klasifikasinya

Pengertian Keanekaragaman Hayati, Pembagian dan Klasifikasinya – Pada kesempatan ini StudiNews akan membahas tentang Keanekaragaman Hayati. Yang mana dalam pembahasn kali ini menjelaskan Pengertian keankaragaman hayati, pembagian serta klasifikasinya secara lengkap dan jelas. Untuk lebih detailnya silahkan simak ulasan berikut ini.

Pengertian Keanekaragaman Hayati, Pembagian dan Klasifikasinya

Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan spesies. Keanekaragaman hayati juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem. Sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas ekosistem (Rahayu 2016).

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem. Serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup (Primak et al dalam 1998 dalam Kuswanda 2009).

Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.

Pembagian Keanekaragaman Hayati

Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :

  • Gen
  • Individu/spesies
  • Ekosistem

Berikut ini penjelasan tentang pembagian keanekaragaman hayati:

  1. Keanekaragaman Tingkat Genetik

Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus dan ikal. Hal itu terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.

Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.

Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan, meskipun sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda. Lalat yang satu berwarna merah dan yang satunya berwarna putih. Ini pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.

  1. Keanekaragaman Tingkat Individu atau Spesies

Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu atau spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Lalu, kenapa bisa terjadi keanekaragaman tingkat individu/spesies?

Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.

Palem-paleman, contoh keanekaragaman tingkat individu

Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip. Padahal, semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Pohon aren misalnya, mempunyai nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama latinnya Areca catechu.

Selain itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan. Mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya.

  1. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.

Nah, dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan. Baik jenis tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.

Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Klasifikasi ini sangat penting dalam mengenali makhluk hidup. Cabang ilmu biologi yang mempelajari hal ini adalah taksonomi. Klasifikasi ini juga dibuat agar suatu makhluk hidup memiliki nama yang sama di setiap daerah di belahan bumi ini.

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup ini bertujuan agar makhluk hidup sebagai objek studi menjadi lebih mudah untuk dipelajari. Kegiatan klasifikasi ini juga sudah ada sejak manusia ada, dahulu kala manusia mungkin hanya mengelompokan makhluk hidup menjadi hewan dan binatang saja. Namun sekarang sistem klasifikasi sudah sangat kompleks.

Manfaat klasifikasi bagi manusia:

  • Memudahkan penelitian dan memberi nama spesies-spesies yang baru ditemukan.
  • Dipelajari agar keanekaragaman hayati tetap terjaga.
  • Mengetahui hubungan antara organisme satu dengan lainnya.

Proses Klasifikasi

Proses klasifikasi ini berdasarkan tingkat kekerabatan dan kesamaan antar makhluk hidup. Misalnya sapi dan kerbau memiliki bentuk yang memiliki banyak kesamaan oleh karena itu termasuk ke dalam kelompok mamalia.

Demikian ulasan tentang Pengertian Keanekaragaman Hayati, Pembagian dan Klasifikasinya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.