Pengertian Nepotisme, Jenis, Ciri dan Dampaknya (Bahas Lengkap)

Pengertian Nepotisme, Jenis, Ciri dan Dampaknya (Bahas Lengkap) – Nepotisme dikenal sebagai mengutamakan atau memilih saudara teman atau memilih berdasarkan dengan sebuah hubungan bukan berdasarkan kemampuan. Pada kesempatan kali ini StudiNews akan membahas mengenai nepotisme yang mencakup pengertian, jenis, dampak dan juga contohnya.

Pengertian Nepotisme, Jenis, Ciri dan Dampaknya (Bahas Lengkap)

Untuk mengetahuinya langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:

Pengertian Nepotisme

Nepotisme secara umum merupakan tindakan seseorang yang memanfaatkan jabatan atau posisi untuk mengutamakan kepentingan keluarga ataupun kerabat dekat diatas kepentingan umum dengan memilih orang bukan atas dasar kemampuannya namun atas dasar hubungan keluarga atau kedekatan.

Secara etimologis, kata “nepotisme” berasal dari bahasa latin yakni “nepos” yang berarti keponakan atau cucu. Sehingga nepotisme adalah suatu tindakan pemilihan orang yang bukan berdasarkan kemampuannya namun atas dasar hubungan kekeluargaan dan kedekatan sesama.

Pengertian Nepotisme Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari nepotisme menurut ahlinya.

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Arti nepotisme adalah

  • Suatu perilaku yang memperlihatkan kesukaan secara berlebihan kepada kerabat dekat.
  • Kecenderungan mengutamakan atau menguntungkan sanak saudara atau kerabat sendiri, terutama dalam sebuah jabatan dan pangkat di lingkungan pemerintah.
  • Tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan.

2. UUD Republik Indonesia

Menurut UUD RI No. 28 Tahun 1999 Pasal I angka 5, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, arti nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

3. Kamarudin Hidayat

Nepotisme adalah suatu manajemen kepegawaian yang menggambarkan sistem pengangkatan, penempatan, penunjukkan dan kenaikan pangkat atas dasar tali darah, keluarga ataupun kawan.

Jenis-Jenis Nepotisme

Adapun jenis nepotisme diantaranya adalah

1. Nepotisme Ikatan Keluarga

Yakni bentuk nepotisme yang paling sederhana dan sangat mudah dikenal. Seperti posisi tertentu di jajaran pegawai negeri yang banyak berasal dari keluarga yang sama. Hal ini dapat diketahui dengan kemiripan wajah dan nama belakang yang sama.

2. Nepotisme College Tribalism

Yakni suatu bentuk nepotisme berdasarkan asal perguruan tinggi ataupun jurusan yang sama. Seperti suatu perusahaan yang pimpinannya berasal dari universitas tertentu yang merekrut tenaga kerja untuk posisi penting hanya dari universitas yang sama.

3. Organizational Tribalism

Yakni bentuk nepotisme berdasarkan organisasi tertentu seperti organisasi profesi, partai politik, dan lain sebagainya. Contohnya penempatan orang-orang dari partai yang sama untuk mengisi posisi penting di pemerintahan.

Ciri-Ciri Nepotisme

Adapun ciri-ciri nepotisme adalah sebagai berikut:

  • Pelaksanaan atau suatu jabatan atau posisi biasanya dilakukan secara otoriter
  • Pemberian posisi atau penempatan tidak berdasarkan kemampuan atau keahlian melainkan berdasarkan hubungan keluarga atau kerabat.
  • Kurangnya kejujuran seseorang dalam menjalankan amanat yang diberikan kepadanya.
  • Timbulnya kesenjangan dan ketidakadilan dalam pelaksanaan pekerjaan ataupun pemberian fasilitas. Contohnya orang-orang yang mendapat gaji lebih tinggi meskipun pekerjaannya lebih mudah dan sedikit.

Pengertian Nepotisme, Jenis, Ciri dan Dampaknya

Dampak Nepotisme

Nepotisme memiliki dampak yang kurang baik bagi masyarakat umum. Diantaranya adalah

1. Adanya diskriminasi dalam upaya mendapatkan kesempatan pengembangan diri ataupun karir seseorang. Sehingga hal tersebut akan mengakibatkan turunnya motivasi kerja dan kinerja mereka yang masuk melalui jalur rekrutmen resmi.

2. Nepotisme dapat menutup kesempatan bagi orang lain yang memiliki hak untuk berkembang.

3. Dapat menimbulkan loyalitas dalam organisasi khususnya jika anggota keluarga dapat menempati posisi sebagai pengawas langsung di atas anggota keluarga yang lainnya dalam suatu perusahaan.

4. Timbulnya potensi kerusakan sosial, seperti keluarga, masyarakat, agama dan negara akan semakin besar karena pelaku nepotisme tidak lagi peduli pada kualitas dan kepentingan umum, tetapi hanya untuk kepentingan atau keuntungan pribadi dan keluarga semata.

5. Adanya pemikiran pragmatisme dalam masyarakat, dimana dalam mendapatkan pekerjaan atau memperoleh posisi tertentu bukan lagi melalui persaingan dan prosedur melainkan dengan cara nepotisme.

Demikianlah penjelasan kita kali ini mengenai Pengertian Nepotisme, Jenis, Ciri dan Dampaknya (Bahas Lengkap). Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih 🙂