√ Pengertian Zat Aditif, Sifat, Macam dan Dampaknya

Pengertian Zat Aditif, Sifat, Macam dan Dampaknya – Pada kesempatan ini Studi News akan membahas tentang Pengertian Zat Aditif. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian zat aditif pada makanan, sifat, macam dan dampaknya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih mudah memahaminya silahkan simak artikel tentang pengertian zat aditif berikut ini.

Pengertian Zat Aditif, Sifat, Macam dan Dampaknya

Zat aditif adalah zat kimia yang ditambahkan pada makanan bertujuan agar dapat meningkatkan kualitas baik segi warna, rasa, keawetan, penampilan atau lainnya.

Ada beberapa jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari, dimana dulu belum berkembang baik dari makanan dan minuman. Seperti contoh pada saat akan membuat roti yang mana membutuhkan tepung, gula, ragi dan air. Namun sekarang tidak hanya bahan tersebut yang dibutuhkan masih banyak tambahan bahan seperti perasa dan pewarna. Hal demikian yang menjadikan makanan olahan yang diproses dalam makanan sudah ditambahkan zat kimia dengan tujuan tersendiri.

Ada banyak macam zat aditif yang dipakai para produsen pada setiap produknya. Karena itu sulit bagi kita untuk memilih makanan yang bebas kandungan zat tersebut. Tentu perlu diketahui penggunaan bahan ini tidak dapat dihindari sebab dalam beberapa hal zat ini dibutuhkan dalam proses pembuatan bahan makanan dan tidak semua zat aditif berbahaya serta tidak mempunyai gizi.

Namun dalam pemakaiannya ada beberapa norma yang perlu dipatuhi dimana zat ini harus memiliki sifat sebagai berikut:

  • Tidak mengurangi zat esensi pada makanan
  • Dapat mempertahankan nilai gizi pada makanan
  • Dapat menarik konsumen tapi tidak termasuk dalam penipuan
  • Memperbaiki atau hanya mempertahankan mutu dari makanan tersebut

Macam Zat Aditif Pada Makanan

Macam zat aditif pada makanan telah diatur berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 235 (1979) tentang zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi 14 macam berdasarkan fungsinya, antara lain yaitu:

  • Antioksidan serta antioksidan sinergis
  • Penetral, pengasan dan pendapar
  • Anti gumpal atau kempal
  • Enzim
  • Pematang dan pemutih
  • Pemanis
  • Pengawet
  • Penambah gizi
  • Pengeras
  • Pewrna sintetis dan alami
  • Pemantap, pengentald an pengemulsi
  • Pengedap rasa dan aroma
  • Sekuestran
  • Zat aditif pada makanan lain

Zat tersebut bisa didapatkan dari bahan alami dan juga dibuat dari reaksi tertentu. Hal demikian dapat kita kenal dengan zat aditif alami dan buatan.

Pengertian Zat Aditif Sifat Macam dan Dampaknya

  • Pewarna Makanan

Dalam pemberian pewarna makan bertujuan untuk memperbaiki penampilan agar terlihat lebih menarik perhatian. Di Indonesia penggunaan banyak secara alami contohnya pewarna kuning menggunakan kunyit atau kunir, daun pandang atau daun suji pada warna hiaju dan lainnya.

Dengan menggunakan dari bahan alami tentu akan aman bagi kesehatan tubuh, namun dari pengetahun yang kurang maksimal menjadikan rasa dan bau dapat menggangu pada aroma dan rasa makanan aslinya.

Oleh karena itu digunakan pawarna makanan sintetis seperti yellow FCF (warna kuning), violet GB (warna ungu) atau lainnya. Pewarna makanan sintetis ini lebih mahal dibandingkan pewarna makanan alami sehingga banyak orang yang tak bertanggungjawab menggunakan pewarna tekstil sebagai penggantinya yang mana dapat memicu kanker.

  • Pemanis Makanan

Dalam pemakaian pemanis makanan biasanya kita menggunakan gula merah atau putih sebagai pemanis makanan. Namun bagi penderita obesitas dan diabetes tidak disarankan untuk menggunakan pemanis alami karena dapat  meningkatkan berat badan dan kadar gula.

Pada tahun 1981 dibuatlah aspartam sebagai pemanis sintetis yang tingkat kemanisannya sekitar 160 kali gula putih. Sorbitol merupakan salah satu jenis pemanis yang terurai dalam mulut dan dapat merusak gigi serta pada pengguna berlebihan akan mengakibatkan diare.

  • Pengawet Makanan

Penyebab dari rusaknya makanan sebab terdapat mikroba oleh karena itu agar makanan dapat awet maka harus membunuhnya atau menyimpan makanan pada kondisi mikroba tidak dapat berkembangbiak.

Dapat juga menggunakan asam cuka yang mana mikroba tidak dapat hidup dengan baik dalam larutan asam. hal ini sering digunakan untuk mengawetkan bawang, cabai, mentimun dan lain sebagainya.

  • Asam benzoat atau natrium benzoat biasanya dipakai sebagai pengawet makanan dan minuman, jus, sambal, kecap dan saus. Asam ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan radi yang dapat merusak makanan.
  • Natrium nitrit biasanya dipakai untuk mengawetkan burger, sosis dan daging kaleng. Zat ini bisa menghambat tumbuhnya bakteri seperti Clostridium botulinium yang dapat menyebabkan keracunan.
  • Asam propinat atau natrium propinat biasanya dipakai pada keju dan roti. Zat ini bisa menghambat pertumbuhan jamur dan ragi.
  • Penyedap Makanan

Penyedap makanan biasanya bertujuan sebagai penambah rasa pada makanan dan memberikan rasa pada makanan yang tidak memiliki rasa seperti es krim dan jelly. Pada zaman dahulu penyedap makanan sudah mulai digunakan seperti gula, bumbu, garam, kuca, bawang, rempah, cabai dan lainnya.

Untuk bahan makanan tertentu untuk mempertegas rasanya seperti pada ikan, daging, mie, sayur dan lainnya maka digunakan penyedap sintetis seperti MSG atau vetsin. Pemberiannya cukup 0,1 % sudah mengkatkan rasa dari suatu makanan, pemakaiannya yang berlebihan dapat menyebabkan pusing, sesak nafas, mudah letih dan sakit dada.

Demikian penjelasan tentang Pengertian Zat Aditif, Sifat, Macam dan Dampaknya, semoga dapat bermanfaat dan manmbah wawasan Anda.